BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Wudhu adalah
suatu cara untuk membersihkan diri dari hadats (najis/kotoran) dengan menggunakan air atau debu. Wudhu adalah syarat wajib bagi
siapa saja yang hendak mendirikan shalat. Karena dengan wudhu kita akan
terbebas dari hadats kecil.
Wudhu dianjurkan
bukan hanya ketika hendak shalat saja, namun juga dianjurkan ketika hendak
melakukan ibadah lain seperti membaca Al-Qur’an. Allah SWT berfirman :
لَا
یَمَسُّهُ اِلَّا الْمُطَهَّرُوْنَ (الواقعة/٥٦ : ٩٧)
“ Tidak ada
yang menyentuhnya (Qur’an) kecuali orang-orang yang bersuci “.
Ternyata wudhu
juga memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, akan tetapi masih banyak muslim
yang belum bisa dan tidak begitu menganggap penting wudhu yang sebenarnya,
sehingga menyebabkan seseorang melakukan wudhu dengan asal-asalan.
Berdasarkan
latar belakang di atas penulis merasa perlu untuk membahas dan mengkaji lebih
dalammengenai wudhu dan mengambil judul “ Manfaat Gerakan Wudhu Bagi
Kesehatan”.
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang masalah tersebut, dapat dirumuskan permasalahannya sebagai
berikut :
1.
Apa pengertian wudhu ?
2.
Apa rahasia di balik wudhu ?
3.
Apa manfaat kesehatan di balik wudhu?
C.
Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1.
Tujuan
a)
Mengetahui pengertian wudhu
b)
Mengetahui rahasia di balik wudhu
c)
Mengetahui manfaat kesehatan di balik wudhu
2.
Kegunaan
a)
Bagi Penulis
Penulis bisa lebih paham dan mengetahui banyak rahasia di balik
wudhu dan menambah pengetahuan untuk diamalkan.
b)
Bagi Pembaca
Pembaca bisa mendapatkan pengetahuan baru tentang wudhu dan lebih
sering mempraktikannya.
D.
Metode Penelitian
Metode
penelitian yang ditetapkan dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini adalah
menggunakan metode penelitian literatur yang objek utamanya adalah buku-buku
yang dijadikan referensi yang berkaitan. Metode ini dilakukan dengan
pengumpulan data dari berbagai sumber yang berasal dari buku. Kemudian
dilanjutkan dengan mensintesis, mereduksi, lalu menyimpulkan, yang kemudian
digabungkan menjadi sebuah karya dalam bentuk tulisan.
E.
Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan
karya tulis ilmiah ini terdiri dari IV bab, diantaranya :
1.
BAB I Berisikan Tentang Pendahuluan
a)
Latar Belakang Masalah
b)
Rumusan Masalah
c)
Tujuan dan Kegunaan
d)
Metode Penelitian
e)
Sistematika Penulisan
2.
BAB II Memaparkan Tentang Pengertian Wudhu
a)
Pengertian Wudhu
b)
Fardhu, Sunnah dan Syarat Wudhu
c)
Tata Cara Wudhu dan Do’anya
3.
BAB III Memaparka Tentang Rahasia Di Balik Wudhu
a)
Manfaat Wussssssdhu
b)
Manfaat Kesehatan Di Balik Wudhu
4.
BAB IV Memaparkan Tentang Pentup
a)
Kesimpulan
b)
Saran
c)
Penutupan
BAB
II
PENGERTIAN
WUDHU
A.
Pengertian Wudhu
Kata wudhu,
secara bahasa berasal dari kata wadha’ah yang artinya kebersihan atau
kecerahan. Sedangkan menurut istilah, seperti yang disebutkan dalam Fiqih Imam
Syafi’i dalam Ringkasan Kitab Fathul Qarib Al-Mujib karya Marzuki Yahya, wudhu
merupakan rangkaian ibadah bersuci untuk menghilangkan hadats kecil.[1]
Wudhu adalah ibadah
yang sangat ringan dan mudah. Wudhu
juga merupakan
kunci, pintu atau jalan untuk masuk dalam
ibadah sehari-hari, khususnya shalat lima waktu.[2]
Ketika hendak melaksanakan shalat, seorang muslim diperintahkan untuk
membersihkan diri dengan cara berwudhu.[3]
Wudhu merupakan syarat sah shalat, artinya
seseorang dinilai tidak sah shalatnya jika melakukannya tanpa wudhu.[4]
Dalam sebuah hadits disebutkan,
عَنِ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللّهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُولُ
اللَّهِ ص.م : لاَ تُقْبَلُ صَلَاةٌ بِغَيْرِ طُهُوْرٍ (رواه مسلم)
Artinya : “dari Abu Hurairoh R.A berkata : Rasulullah SAW
bersabda : Tidak diterima shalat (seseorang) tanpa bersuci.”(H.R Bukhari).[5]
Berdasarkan
pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa wudhu adalah suatu cara yang harus
dilakukan sebelum shalat karna tanpa wudhu, shalat kita tidak akan diterima
oleh Allah SWT.
B.
Fardhu, Sunnah dan Syarat Wudhu
1.
Fardhu Wudhu
Fardhu wudhu
adalah perkara-perkara yang harus dilakukan seseorang yang berwudhu agar
wudhunya menjadi sah.[6]
Fardhu wudhu ada 6 :
a)
Niat ;
Berniat
menghilangkan hadats atau sengaja berwudhu. Dan perlu diperhatikan, bahwa niat di
sini letaknya di dalam hati dan tidak perlu dilafadzkan dengan lisan. Berikut lafadz niat wudhu :
نَوَيْتُ
الْوُضُوْءَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ اْلأَصْغَرِ فَرْضًا لِلهِ تَعَالَى
Artinya : “Aku
niat berwudhu untuk menghilangkan hadats kecil, fardhu karena Allah Ta’ala”.
b)
Membasuh wajah dari tumbuhnya rambut sampai ujung dagu.
c)
Membansuh kedua tangan sampai siku-siku;
d)
Mengusap kepala (sebagian rambut).
e)
Membasuh kedua kaki sampai mata kaki.
f)
Tertib (berurutan).
Allah SWT berfirman :
يَ̃ا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آَمَنُواْ إِذَا قُمْتُمْ إِلَى الصَّلاَةِ
فَاغْسِلُواْ وُجُوْهَكُمْ وَأَيْدِيْكُمْ إِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُواْ
بِرُئُوْسِكُمْ وَأَرْجُلَكُمْ إِلَى الْكَعْبَيْنِ (المائدة : ٦)
Artinya : “Hai
orang-orang yang beriman apabila kamu hendak mendirikan shalat maka basuhlah
mukamu dan tanganmu sampai dengan siku dan sapulah kepalamu dan (basuhlah)
kakimu sampai dengan kedua mata kaki.”(Al Maidah : 6).[7]
Berdasarkan
pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa fardhu wudhu harus kita lakukan,
karna jika kita meninggalkannya wudhunya tidak sah. Adapun fardhu wudhu ialah
niat, membasuh wajah dari tumbuhnya rambut sampai ujung dagu, membasuh kedua
tangan sampai siku-siku, mengusap kepala (sebagian rambut), membasuh kedua kaki
sampai kedua mata kaki dan terti (berurutan).
2.
Sunnah Wudhu
Sunnah wudhu
adalah hal-hal yang menyempurnakan wudhu. Di dalamnya terdapat tambahan
gerakan. Ada pun jika hal tersebut ditinggalkan, wudhuya tetap sah.[8]
Diantara sunnah-sunnah wudhu adalah :
a)
Bersiwak atau menggosok gigi.
Bersiwak adalah menggosokkan kayu siwak pada gigi untuk menghilangkan
kuning
b)
Membaca بِسْمِ
اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ ketika hendak wudhu
c)
Membasuh kedua telapak tangan hingga pergelangan
d)
Berkumur-kumur
e)
Membasuh lubang hidung sebelum berniat
f)
Menyapu kedua telinga bagian luar dan dalam
g)
Membaca do’a setelah wudhu
h)
Mendahulukan
anggota kanan
i)
Mencucinya sebanyak tiga kali
Adapun
dalam buku Informasi Unik dan Menarik Seputar Dunia Islam, Karya Tim Majalah
Hidayah, mencuci sebanyak tiga kali adalah sunnah, sedangkan fardhunya adalah
satu kali.[9]
j)
Menyela-nyela jari tangan dan kaki
Berdasarkan pemaparan
di atas sunnah wudhu hanya untuk
menyempurnakan wudhu, kalau pun tidak dikerjakan wudhu kita tetap sah. Adapun sunnah-sunnah wudhu adalah dimulai
dari membasuh kedua telapak tangan kemudian berkumur-kumur dan diakhiri dengan
membaca do’a setelahnya.
3.
Syarat Wudhu
Syarat wudhu
adalah perkara atau ketentuan yang harus dipenuhi oleh seseorang yang hendak
melaksanakan wudhu. Syarat sah wudhu adalah :
a)
Islam
b)
Tamyiz, artinya
seseorang yang dapat membedakan mana yang baik dan mana yang buruk
c)
Tidak berhadats besar (haid, nifas atau junub)
d)
Berwudhu dengan menggunakan air suci lagi mensucikan, ialah air
yang bisa digunakan untuk berwudhu dan tidak tercampuri oleh zat atau barang
yang najis dan berubah sifatnya, yaitu bau, rasa dan warnanya.
e)
Tidak ada yang menghalangi air sampai keanggota wudhu, misalnya getah, cat dan kutek.
Berdasarkan
pemaparan di atas disimpulkan bahwa
ketika hendak berwudhu tidak dengan sembarangan. Namun, wudhu pun memiliki syarat-syarat seperti
yang telah dijelaskan di atas.
Berdasarkan
pengertian-pengertian dan pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa wudhu
memiliki ketentuan di dalam fardhu, sunnah, dan syarat wudhu. Tiga hal
tertsebut adalah hal yang harus kita lakukan, terkecuali sunnahnya. Jika kita
tidak melakukannya wudhu kita tetap sah.
C.
Tata Cara Wudhu dan Do’anya
Wudhu merupakan
salah satu syarat sah shalat, seorang muslim diwajibkan bersuci setiap akan
melaksanakannya. Lalu bagaimana cara bewudhu yang benar? Berikut tata cara
berwudhu :
Pada saat memulai hendak membaca :
بِسْمِ
اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ, الْحَمْدُلِلَّهِ الَّذِيْ جَعَلَ الْمَاءَ
طَهُوْرًا
Artinya :”dengan menyebut nama Allah yang Maha
Pengasih lagi Maha Penyayang segala puji bagi Allah yang telah menjadikan air
ini suci”.
1.
Mencuci Kedua Telapak Tangan
Mencuci kedua
telapak tangan kanan dan kiri hingga bersih dari kotoran, dan menyela-nyela jari-jarinya, dengan membaca do’a :
الَّلهُمَّ
احْفَظْ يَدَيَّ مِنْ مَعَا صِكَ كُلِّهَا
“Ya Allah, lindungilah kedua tanganku dari berbuat dosa kepada-Mu”
2.
Membersihkan Mulut dan Lubang Hidung
Membersihkan
mulut dengan cara berkumur-kumur, dengan membaca do’a :
أَللَّهُمَّ
أَعِنِّيْ عَلَيْ ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ
Kemudian bersihkan lubang hidung dengan memasukkan air ke dalam hidung mengeluarkannya dari hidung, dengan membaca do’a :
اللَّهُمَّ لَاتَحْرِمْنِيْ رَائِحَةَ جَنَّتِكَ
“Ya Allah,
janganlah Engkau haramkan aku mencium harumnya surga-Mu.”
3.
Membasuh Muka
Membasuh muka
dengan air secara merata hingga bersih dari mulai tumbuhnya rambut hingga ujung dagu, sertakan pula dalam hati membaca niatnya :
نَوَيْتُ
الْوُضُوْءَ لِرَفْعِ الْحَدَ ثِ الْأَصْغَرِ فَرْضًا لِلهِ تَعَا لَى
“Aku berniat
wudhu untuk menghilangkan hadats kecil, fardhu karna Allah Ta’ala.”
Do’a membasuh muka :
اللَّهُمَّ
بَيِّضْ وَجْهِيْ يَوْمَ تَبْيَضُّ وُجُوْهٌ وَّتَسْوَدُّ وُجُوْهُ
“Ya Allah, putihkanlah
mukaku pada hari para kekasih-Mu dan hitamnya para musuh-Mu.”
4.
Membersihkan Tangan Kanan dan Kiri
Membersihkan kedua tangan dengan air dan dengan cara
mengusapkannya secara perlahan mulai
dari ujung jari hingga siku-siku.
Adapu doa’a
mencuci tangan kanan saat berwudhu :
اللَّهُمَّ أَعْطِنِيْ كِتَابِيْ بِيَمِيْنِيْ وَحَاسِبْنِيْ حِسَابًا
يَسِيْرًا
“Ya Allah, berikanlah
kepadaku kitab catatan amalku melalui tangan kananku dan hitunglah amalanku
dengan perhitungan yang mudah.”
Do’a mencuci tangan kiri saat berwudhu :
اللَّهُمَّ لاَ تُعْطِنِيْ كِتَابِيْ بِشِمَالِيْ أَوْ مِنْ وَرَاءِ
ظَهْرِ
“Ya Allah, janganlah Engkau berikan kitab catatan amalku melalui
tangan kiriku atau dari sebelah belakang.”
5.
Mengusap Sebagian Kepala (Rambut)
Mengusap
sebagian kepala (rambut) dengan cara mengusapkan air kesebagian rambut, dengan membaca
do’a :
اللَّهُمَّ
حَرِّمْ شَعْرِيْ وَبَشَرِيْ مِنَ النَّارِ
“Ya Allah, haramkanlah rambutku dan kulitku dari neraka.”
6.
Mengusap Kedua Telinga
Membersihkan
kedua telinga yaitu dengan
cara memasukkan telunjuk ke lubang telinga dan ibu jari di belakang telinga,
dengan bersih hingga merata, dengan membaca do’a :
اللَّهُمَّ
اجْعَلْنِيْ مِنَ الَّذِيْنَ يَسْتَمِعُوْنَ الْقَوْلَ فَيَتَّبِعُوْنَ أَحْسَنَهُ
“Ya Allah, jadikanlah aku termasuk
orang-orang yang mendengarkan perkataan yang benar dan mengikutinya.”
7.
Membersihkan Kedua Telapak Kaki
Membersihkan kedua kaki yaitu dengan menggunakan air dari
ujung kaki hingga kedua mata kaki dan menyela-nyela jari-jarinya. Adapun do’a mencuci kaki kanan yaitu :
اللَّهُمَّ ثَبِّتْ قَدَمِى عَلَى الصِّرَا طِ الْمُسْتَقِيْمِ يَوْمَ
تُثَبِّتُ فِيْهِ أَقْدَامَ عِبَادِ كَ الصَّا لِحِيْنَ
“Ya Allah, tetapkanlah
kedua kakiku di atas jalan yang lurus pada hari tetapnya kaki hamba-hamba-Mu
yang shaleh.”
Do’a mencuci kaki kiri yaitu :
اللَّهُمَّ لاَ تُزِلُ قَدَمَيَّ عَلَى الصِّرَا طِ فِى النَّارِ
يَوْمَ تَزِلُ فِيْهِ أَقْدَامُ الْمُنَافِقِيْنَ وَ الْمُشْرِكِيْنَ
“Ya Allah, janganlah
Engkau pelesetkan kakiku pada jalan yang ada di neraka, pada hari
terpelesetnya kaki-kaki orang munafiq
dan orang-orang musyrik.”
8.
Do’a Setalah Berwudhu
Setelah berwudhu disempurnakan dengan membaca do’a setelahnya,
yaitu :
أَشْهَدُ أَنْ لآَإِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَا حْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ
وَ أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اللَّهُمَّ اجْعَلْنِى مِنَ
التَّوَّابِيْنَ وَاجْعَلْنِى مِنَ الْمُتَطَهِّرِيْنَ وَاجْعَلْنِى مِنْ
عِبَادِكَ الصَّالِحِيْنَ.
“ Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain
Allah, tiada sekutu bagi-Nya, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan
utusan-Nya. Allah, jadikanlah aku dari golongan orang-orang yang bertaubat dan
bersuci dan jadikanlah aku dari golongan orang-orang yang Shaleh.”
Berwudhu adalah suatu amalan yang sangat
mudah dilakukan, perlu kita ketahui bahwa ketika berwudhu, tidak asal membasuh
anggota wudhu, kita harus melakukannya dengan baik dan benar seperti yang telah
dipaparkan diatas.
Berdasarkan semua pemaparan di atas dapat
dapat kita simpulkan bahwa berwudhu adalah suatu pekerjaan yang harus dilakukan
umat muslim sebelum melakukan shalat dan membaca al-qur’an, bahkan dianjurkan
sebelum melakukan kegiatan apapun. Sebelum berwudhu, banyak ketentuan yang
harus diketahui seperti pengertian wudhu, fardhu, sunnah, syarat dan tata cara
beserta do’a wudhu agar wudhu menjadi sah dan amalan ibadah diterima oleh Allah
SWT.
BAB
III
RAHASIA
DI BALIK WUDHU
A.
Manfaat Wudhu
Allah mewajibkan
seorang muslim untuk berwudhu, ternyata tidak semata-mata sebagai syarat sahnya
shalat. Tetapi, juga terdapat banyak manfaat yang terkandung di dalamnya. Adapun manfaat wudhu ialah :
1. Dosa Berguguran Bersama Air Wudhu
Sebagian
ulama mengatakan bahwa sebaiknya air bekas wudhu jangan dibersihkan dengan kain.
Biarkan air wudhu itu kering dengan sendirinya. Sebab setiap tetesan air
wudhu ternyata mampu melebur jumlah dosa
yang pernah kita lakukan.
Diriwayatkan
dari Abu Hurairah
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ
سَلَّمَ قَالَ : إِذَا تَوَ ضَّأَ الْعَبْدُ الْمُسْلِمُ أضوِ الْمُؤْمِنُ
فَغَسَلَ وَجْهَهُ خَرَجَ مِنْ وَجْهِهِ كُلُّ خَطِيْئَةٍ نَظَرَ إِلَيْهَا
بِعَيْنِهِ مَعَ الْمَاءِ أَوْ مَعَ آخِرِ قَطْرِ الْمَاءِ فَإِذَا غَسَلَ يَدَيْهِ خَرَجَ مِنْ يَدَيْهِ كُلُّ خَطِيْئَةٍ كَانَ بَطَشَتَهَا يَدَاهُ مَعَ
الْمَاءِ أَوْ مَعَ آخِرِ قَطْرِ الْمَاءِ فَإِذَا غَسَلَ رِجْلَيْهِ خَرَجَتْ
كُلُّ خَطِيْئَةٍ مَشَتْهَا رِجْلَاهُ مَعَ الْمَاءِ أَوْ آخِرِ قَطْرِ الْمَاءِ
حَتَّى يَخْرُجُ نَقِيَّا مِنَ الذُّنُوْبِ (رواه مسلم)
Artinnya: “sesungguhnya Rasulullah saw
bersabda. “Apabila seorang hamba (orang muslim) berwudhu, kemudia dia
membasuh wajahnya, maka semua kesalahan akibat pandangan mata akan keluar
bersamaan dengan air wudu (atau bersama tetesan yang terakhr). Ketika dia
membasuh kedua tangannya, maka setiap kesalahan yang disebabkan oleh tangannya
yg pernah dipakai untuk memukul akan keluar dari kedua tangannya bersama dengan
air wudhu (atau bersama tetesan yang terakhir). Ketika dia membasuh kedua
kakinya, maka setiap dosa yang disebabkan oleh langkah kaki untuk melakukan
kesalahan akan keluar bersama dengan air wudhu (atau bersama dengan tetesan
yang terakhir). Sehingga dia selesai wudhu akan keluar dengan tanpa dosa.”(H.R
Muslim)[10]
2.
Dosa Terhapus dan Derajat Terangkat
3.
Tidurnya Orang yang Berwudhu dido’akan Malaikat. Jika
Meninggal Ia Syahid
4.
Membuat Makanan Menjadi Berkah
5.
Berwudhu Merupakan Bagian dari Iman dan diwajibkan
oleh Allah SWT
6.
Wudhu dapat Membuka Pintu Syurga bagi Orang yang
Senantiasa Mengamalkannya
7.
Anggota Wudhu Bercahaya pada Hari Kiamat.
Berdasarkan
pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa wudhu memiliki banyak manfaat seperti
mendapat ampunan atas dosa yang telah diperbuat dan lain-lain.
B. Manfaat
Kesehatan di Balik Wudhu
Setiap
muslim yang telah baligh, tentu sudah paham dan mengetahui tata cara berwudhu.
Wudhu adalah kunci,pintu atau jalan untuk masuk dalam ibadah sehari-hari.
Khususnya shalat lima waktu.[11]
1. Membasuh
Kedua Telapak Tangan dan Menyela-nyela Jari
Membasuh
kedua telapak tangan dilakukan sebagai upaya untuk membersihkan segala macam
kotoran, debu dan lainnya yang menempel pada tangan maupun di sela-sela jari.
Membersihkan sela-sela jari sambil menekan kulit, bermanfaat agar seluruh
peredaran darah menjadi lancar. Hal ini juga akan merangsang dan menumbuhkan
serta menguatkan kulit. (Syahruddin el Fikri : Sehat dengan Wudhu.
Al-Mawardi Prima. 2011)
2. Berkumur-kumur
Berkumur-kumur
merupakan sunnah wudhu. Berkumur-kumur sangat dianjurkan bagi setiap muslim.
Tujuannya adalah untuk menjaga kebersihan mulut, serta menjaga gigi dari sisa
makanan yang menempel digigi.
Ilmu
pengetahuan modern menyebutkan, berkumur menjaga mulut serta menjaga gusi agar
tidak bengkak atau bernanah. Selain itu, berkumur dapat memperkuat otot-otot
wajah, menjaga wajah agar tetap terjaga (awet muda).[12]
3. Membasuh
Hidung
Membasuh
hidung juga termasuk sunnah wudhu. Melalui proses menghirup air ke dalam hidung
saat wudhu yang kemudian dikeluarkan kembali dapat menghindarkan hidung dari
bebagai bakteri. Berbagai kotoran dan debu yang beterbangan dapat terhirup
masuk ke dalam hidung.
Dalam
penelitian yang dilakukan Muhmmad Salim, tentang manfaat kesehatan wudhu
dijelaskan bahwa berwudhu dengan cara yang baik dan benar, maka tubuh seseorang
akan terhindar dari penyakit. Menurutnya, orang yang rajin berwudu dengan
melakukan istinsyaq dan istintsar (mengeluarkan air dari hidung), hal itu dapat
menghilangkan penyakit yang ada di dalam hidung, terutama dalam hal gangguan pernafasan, radang, paru-paru,
panas rematik, penyakit rongga hidung dan lain-lain.[13]
Sebaliknya, orang yang tidak berwudhu akan lebih mudah terkena penyakit
gangguan pernafasan.
4. Membasuh
Wajah
Membasuh
wajah termasuk fardhu wudhu. Apabila hai ini ditinggalkan maka wudhunya tidah
sah. Wajah adalah area terbuka yang selalu terkena debu dan kotoran. Karena
itu, membasuh wajah dengan air dan menyapukannya keseluruh permukaan wajah
memiliki manfaat bagi kesehatan. Membasuh wajah dengan benar akan membuat kulit
wajah sehat, semakin kencang dan wajah pun yampak cerah dan bercahaya.
Oleh karena
itu, saat berwudhu basuhlah area wajah disertai dengan sedikit pijatan (urutan
dan penekanan), sehingga akan memberi efek positif pada usus, ginjal, dan
system syaraf maupun reproduksi.
Dari sudut
pandang pengobatan medis, Mokhtar Salem dalam bukunya “Prayer a Sport for
the Body and Soul” (Shalat: Olahraga Jasmani dan Rohani) menjelaskan, wudhu
wudhu dapat mencegah kanker kulit. Berwudhu lima kali sehari adalah antisipasi
yang lebih dari cukup. Menurutnya, membasuh wajah berarti meremajakan sel-sel kulit muka dan membantu mencegah
munculnya keriput.[14]
Orang yang
senantiasa membasuh wajahnya (berwudhu), maka wajahnya akan tampak bersih dan
bercahaya.
5. Membasuh
Kedua Tangan Sampai Siku
Membasuh
kedua tangan, sangat besar manfaatnya bagi kesehatan. Ketika membasuh kedua
tangan sampai dengan siku maka semua otot yang berpusat pada lengan akan mudah
digerakan.[15] Gerakan
tangan yang diayun-ayunkan, akan mampu menarik otot-otot dada yang berfungsi
menarik lengan ke depan hingga menyilang badan.
Menurut para
ahli refleksiologi, pijatan pada jari dan telapak tangan berfungsi untuk
menyembuhkan penyakit di dada, paru-paru, tenggorokan, lambung, jantung dan
organ gerak bagian atas. Sedangkan pijitan dari persendian atau pergelangan
tangan sampai siku, dapat menyembuhkan penyakit pada kepala, wajah, mata,
telinga, hidung, mulut, tenggorokan dan organ gerak bagian leher.[16]
Oleh karena itu, apabila seorang muslim membasuh kedua tangannya dan
meratakannya sampai siku, maka berbagai penyakit akan mudah disembuhkan, bahkan
dapat dicegah.
6. Mengusap
Kepala
Membasuh
atau mengusap kepala mengandung manfaat yang sangat luar biasa bagii kesehatan.
Kepala yang sering dibasuhi, akan terasa lebih segar. Lebih dari itu, membasuh
kepala juga akan menyegarkan pikiran dan merangsang pertumbuhan rambut.
Mengusap kepal menjamin tidak ada serangan peradangan dan berbagai penyakit.
Pada saat dibasuh atau dipijat, dapat menghilangkan pusing di kepala. Oleh
karena itu, membasuh kepala sangat besar manfaatnya.
7. Membasuh
Kedua Telinga
Membasuh
kedua telinga merupakan sennah wudhu. Menurut sejumlah penelitian, manyapu atau
membasuh dan mengurut daun telinga pada setiap kali berwudhu, maka seorang
muslim telah melakukan pijatan. Mengusap atau melakukan pemijatan pada telinga,
terdapat kreasi pengobatan untuk menghilangkan unsur-unsur lemak berlebih yang
menumpuk di telinga, seperti debu dan kotoran-kotoran dalam.
8. Membasuh
Kedua Kaki sampai Mata Kaki
Membasuh dan
mengusapkan kebagian kaki dengan sedikit penekanan, berefek positif seperti halnya
tangan, menyela-nyela jari kaki akan menetralisir peredaran darah.
Dalam ilmu
refleksiologi, kaki memiliki peranan penting. Sebab, dari kakilah semua system
syaraf dan sel-sel tubuh terdeteksi.[17]
Dengan memijat atau menekan, banyak pennyakit yang bisa disembuhkan. Mulai dari
dalam seprti jantung, liver, dieabetes, kenker, ginjal, hingga penyakit luar
seperti mata, pegal linu, ngilu, telinga dan hidung.
Berdasarkan
pemaparan di atas, setiap berwudhu hendaklah seorang muslim melakukannya secara
perlahan-lahan sambil menekan (memijat) berbagai penyakit akan mudah
disembuhkan dan dengan melakukan hal tersebut tubuh tidak mudah diserang
penyakit.
Kesimpulan
yang dapat diambil berdasarkan pemaparan-pemaparan yang terdapat di sub bab di
atas, terdapat banyak sekali manfaat wudhu baik secara psikis (spiritual)
maupun secara fisik (medis). Semoga kita tetap istiqomah untuk menjaga wudhu
sepanjang hari serta memelihara kesucian hati, jiwa, lisan dan seluruh tubuh.
BAB IV
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Berdasarkan uraian-uraian di atas dapat
diambil kesimpulan sebagaimana berikut :
1. Wudhu adalah suatu rangkaian ibadah bersuci
uuntuk menghilangkan hadats kecil. Wudhu merupakan amalan yang sangat ringan
dan mudah dikerjakan dan sebagai salah satu syarat sahnya shalat, artinya tidak
sah shalat seorang hamba apabila melakukannya tanpa wudhu.
2. Wudhu memiliki beberapa ketentuan yang
harus diketahui dan dilakukan oleh seorang hamba sebelum melakukannya. Adapun
ketentuan tersebut ialah fardhu, sunnah, syarat dan tata cara beserta do’anya.
Adapun jika sunnah wudhu ditinggalkan wudhunya tetap sah, karena sunnah wudhu
sebagai penyempurna wudhu agar wudhunya seseorang lebih sempurna.
3. Allah SWT memerintahkan wudhu, bukan
semata-mata hanya untuk menghilangkan hadats kecil atau suatu pekerjaan yang
arus dilakukan sebelum shalat. Ternyata wudhu memiliki banyak manfaat baik
secara psikis (spiritual) yaitu seperti mendapatkan ampunan dari Allah dan
secara fisik (medis) yaitu manfaat kesehatan bagi tubuh.
B.
Saran
Wudhu merupakan pintu,
kunci atau jalan sebelum masuknya ibadah sehari-hari seperti membaca al-Qur’a
atau shalat, baik shalat fardhu maupun shalat sunnah. Bahkan, berwudhu sangat
dianjurkan dalam dalam kedaan apapun kecuali sedang berhadats besar seperti
haid dan nifas.
Oleh karena
itu, penulis menyarankan kepada para pembaca agar senantiasa selalu menjaga
wudhunya dan senantiasa mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.
C.
Penutupan
Puji syukur
penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena hanya dengan pertolongan-Nyalah
penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini. Dengan segala kekurangan
penulis menyadari bahwa dalam menulis risalah ini banyak menemukan kendala dan
hambatan.
Akhirnya hanya
kepada Allah SWT penulis berserah diri dan memohon petunjuk serta bimbingan. Semoga para pembaca tidak merasa puas dangan
apa yang sudah penulis paparkan dan semaoga
karya tulis ilmiah ini bermanfaat baik bagi penulis maupun bagi para pembaca.
(Aamiin)
[2] Syahrudin el Fikri, Sehat dengan Wudhu. (Jakarta Selatan: Al
Mawardi, 2011). Hal 16-17
[3] Ibid…. hal 89
[5] Abdul Malik
Sukirman, Tata Cara Wudhu dan Shalat Nabi Muhammad SAW. (Jakarta: Pustaka Imam As-Syafi’i, 2010). Hal 1.
[7] Al-Qur’an Terjemah, Mushaf Aminah
[9] Tim Majalah HIdayah, Informasi Unik dan menarik Seputar Dunia Islam.(Ci
Bubur : PT Variapop Group, 2009). Hal 65.
[12] Ahmad bin Salim Badwilan. Terapi Sakit dengan Wudhu dan Shalat.(Solo:
Mutazam, 2014). Hal 37