Senin, 16 Januari 2017

sejarah perkembangan tasawuf dan masa pencerahannya



SEJARAH PERKEMBANGAN TASAWUF DAN MASA PENCERAHANNYA
Oleh: Siti Sa’diah

A.    PENDAHULUAN
Istilah tasawuf tidak berasal dari kosa kata Al-Qur’an, juga tidak barasal dari kosa kata hadits Nabi Muhammad Saw. Jika membaca Al-Qur’an sejak Surah Al-Fatihah hingga surah An-Nas, tidak akan ditemukan istilah tasawuf di dalamnya sebagaimana tidak akan menemukannya istilah tasawuf di dalam hadits Rasulullah Saw. Namun, substansi tasawuf adalah Al-Quran dan Sunnah Rasulullah Saw[1]. Tasawuf tumbuh menjadi disiplin ilmu keislaman tersendiri mendampingi perkembangan ilmu keislaman lainnya sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dalam kemajuan peradaban Islam[2].
Ilmu tasawuf ini tentu memiliki sejarah dan perkembangannya dari tiap masa, untuk itu pemakalah akan merumuskan makalah yang berjudul Sejarah Perkembangan Tasawuf dan Masa Pencerahannya ini. Pertama, bagaimana sejarah perkembangan tasawuf? Kedua, kapan terjadinya masa pencerahan tasawuf? Ketiga, kapan terjadinya masa kerancuan tasawuf? Berikut pembahasannya:
B.     PEMBAHASAN
1.   Sejarah Perkembangan Tasawuf
Keberadaan tasawuf adalah sebagai salah satu cabang ilmu di dunia Islam, oleh para ahli, diakui lahir pada abad ke-2 atau awal abad ke-3 Hijriah[3]. Pada masa ini tasawuf telah menjelma sebagai ilmu yang berdiri sendiri, mepunyai tokoh, metode, dan tujuan serta sistem sendiri[4].
Kendatipun tasawuf diakui lahir pada abad kedua atau awal abad ke-3 Hijriyah, namun jauh sebelumnya di dunia islam telah lahur para tokoh sufi dengan ajaran tasawufnya. Para tokoh yang dimaksudkan, antara lain ; Ali ibn Al-Husain Zain Al Abidin (W. 99 H), Muhaminad ibn Ali Albaqir (W.117 H), Al-Hasan Al-Bashri, Abu Hazim Salmah ibn Dinar Al-Madani, Malik ibn Dinar, Ibrahim ibn Adham, Abu Al-Faidl Zualnun Al-Mishri, dan lain-lain[5].
Dalam perkembangan selanjutnya, ajaran tersebut mulai dibukukan dalam bentuk karya ilmiah. Diantara kitab tasawuf yang mula-mula muncul adalah kitab Al-Ri’ayah Li Huquq Allah. Karya Abdullah Alharis Almahasibi (w. 243 H)[6].

2.      Masa Pencerahan Tasawu
a.    Perkembangan Tasawuf Pada Abad Ke-3 Hijriyah
Pada abad ini, terlihat perkembangan tasawuf yang pesat, ditandai dengan adanya segolongan ahli tasawuf yang mencoba memiliki ajaran tasawuf yang berkembang pada masa itu[7].
Dalam abad ke-3 Hijriyah dan selanjutnya ilmu tasawuf sudah demikian berkembang. Guru-guru tasawuf itu memiliki pengaruh besar merupakan pengarang-pengarang ternama, sehingga kita mengenai ilmu apapun yang terdapat dalam Islam diberi corak dan rasa tasawuf[8].
b.    Perkembangan Tasawuf Pada Abad Ke-4 Hijriyah
Pada abad ini, ditandai dengan kemajuan ilmu tasawuf yang lebih pesat dibandingkan dengan kemajuannya diabad ke-3 hijriyah karena usaha maksimal para ulama tasawuf untuk mengembangkan ajaran tasawuf masing-masing[9].
Pada abad ke-4 Hijriyah muncul dua buah karya utama, yaitu Al-Ta’arruf Li Mazhab Ahl Al Tashawuf oleh Alkalabazi (W. 380 H) dan Qut al-Qulub oleh Abu Thalib Almakki (W. 386 H). Pada abad ini, tampil pula tokoh Sufi kenamaan, Abu Al-Qasim Al-Qusyairi, dengan karya risalahnya yang agung, Al-Risalah Al-Qusyairiyah, yang ditulis untuk para Sufi di Saentero dunia Islam[10].
c.    Perkembangan Tasawuf Pada Abad Ke-5 Hijriyah
Pada abad ke-5 Hijriyah, dunia tasawuf mengalami lompatan perkembangan yang sangat berarti dengan tampilnya Imam Al-Ghazali. Di belakang Imam Al-Ghazali lahir para tokoh Sufi kenamaan lainnya, seperti Al-Imam Al-Suhrawardi, Abd Al-Rahman Al-Qana’i, Abu Al-Hujjaj Al-Aqshari, dan Abu Al-Husein Al-Syazali[11].
     Dalam hal ini, jalan usaha Al-Ghazali ialah menyatukan antara fiqih, tasawuf dan ilmu kalam, sehingga hilang jurang pemisah antara ketiganya. Usaha ini terlihat dengan jelas di dalam Ihya Ulumuddin[12].
d.   Perkembangan Tasawuf Pada Abad Ke-6, Ke-7 dan  Ke-8 Hijriyah
Perkembangan tasawuf pada abad ke-6 ini banyak ulama tasawuf yang sangat berpengaruh dalam perkembangan tasawuf abad ini antara lain Syihabuddin Abul Futu As-Suhrawardy wafat tahun 587 H/1191 M. Ia mula-mula belajar filsafat dan Ushul Fiqih pada As-Syekh Al-Imam Majdudin Al-Jilly di Aleppo, bahkan sebagian besar ulama dari berbagai disiplin ilmu agama di negri itu, telah dikunjunginya untuk menimba ilmu pengetahuan dari mereka[13].
e.    Perkembangan Tasawuf Pada Abad Ke-7 Hijriyah
Pada abad ke-7 inilah munculnya para pemurni tasawuf yang menghapuskan ajaran-ajaran tasawuf yang berbau syirik, bid’ah dan khurafat. Bahkan ilmu-ilmu lainpun mereka mengoreksi dan menghapuskan segala hal yang dipandag bukan dari ajaran Al-Qur’an dan Hadits[14].
f.     Perkembangan Tasawuf Pada Abad Ke-8 Hijriyah
Pengajaran tasawuf pada abad ke-8 hampir sama dengan abad ke-7. Pengarang kitab tasawuf pada abad ke-8 antara lain:
1)      Al-Kisany (W. 739 H/1321 M)
2)      Abdul Karim Al-Jily, Pengarang Kitab Al-Insanul Kamil.
Pada abad ke-8 Hijriyah Ibn Taimiyah yang berfungsi seperti Imam Al-Ghazali. Upaya maksimal Ibnu Taimiyah ketika itu tiada henti-hentinya hingga ia wafat pada tahun 727 H/132 M[15].
3.      Masa Kerancuan Tasawuf
Masa kerancuan tasawuf terjadi pada Abad Ke-9, Ke-10 Hijriyah dan Sesudahnya Pada beberapa abad ini, ajaran tasawuf sunyi di dunia Islam[16]. Ada dua factor yang menonjol yang menyebabkan runtuhnya ajaran tasawuf di dunia Islam yaitu:
a.    Ahli tasawuf sudah kehilangan kepercayaan dikalangan masyarakat Islam, sebab banyak di antara mereka yang menyimpang dari ajaran Islam yang sebenarnya.
b.    Penjajah bangsa eropa yang beragama nasrani sudah menguasai seluruh negri Islam.
Meskipun ajaran tasawuf sangat menyedihkan dalam abad tersebut, bukan berarti ajaran tasawuf hilang di atas bumi Islam atau hilang ditelan masa[17].
C.    KESIMPULAN
1.      Tasawuf adalah sebagai salah satu cabang ilmu di dunia Islam, oleh para ahli, diakui lahir pada abad ke-2 atau awal abad ke-3 Hijriah
2.      Masa Pencerahan Tasawuf Antara Lain:
a.       Perkembangan Tasawuf Pada Abad Ke-3 Hijriyah
b.      Perkembangan Tasawuf Pada Abad Ke-4 Hijriyah
c.       Perkembangan Tasawuf Pada Abad Ke-5 Hijriyah
d.      Perkembangan Tasawuf Pada Abad Ke-6 Hijriyah
e.       Perkembangan Tasawuf Pada Abad Ke-7 Hijriyah
f.       Perkembangan Tasawuf Pada Abad Ke-8 Hijriyah
3.      Masa Kerancuan Tasawuf
Ajaran tasawuf sangat menyedihkan dalam abad tersebut, bukan berarti ajaran tasawuf hilang di atas bumi Islam atau hilang ditelan masa.


[1] Asep Usman Ismail, Tasawuf Menjawab Tantangan Global. (Jakarta: Transpustaka, 2012), hlm 105.
[2] Ibid.,
[3] Ris’an Rusli, Tasawuf Dan Tarekat. (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2013), hlm 23.
[4] Ibid.,
[5] Ibid.,
[6] Ibid.,
[7] Ahmad Bangun Nasution Dan Rayani Hanum Siregar, Akhlak Tasawuf. (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2013),  hlm 22
[8] Abu Bakar Aceh, Pengantar Sejarah Sufi Dan Tasawuf. (Jakarta: Cv. Ramadhani, 1962), hlm 58
[9] Ahmad Bangun Nasution Dan Rayani Hanum Siregar, Akhlak Tasawuf. hlm 22
[10] Ris’an Rusli, Tasawuf Dan Tarekat, hlm 23.
[11] Ibid.,
[13] Ahmad Bangun Nasution Dan Rayani Hanum Siregar, Akhlak Tasawuf. hlm 23
[15] Ibid.,
[16] Ahmad Bangun Nasution Dan Rayani Hanum Siregar, Akhlak Tasawuf. hlm 23

Tidak ada komentar:

Posting Komentar