Jumat, 20 Januari 2017

Karya Tulis Ilmiah - Manfaat Gerakan Wudhu Bagi Kesehatan



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Wudhu adalah suatu cara untuk membersihkan diri dari hadats (najis/kotoran) dengan menggunakan air atau debu. Wudhu adalah syarat wajib bagi siapa saja yang hendak mendirikan shalat. Karena dengan wudhu kita akan terbebas dari hadats kecil.
Wudhu dianjurkan bukan hanya ketika hendak shalat saja, namun juga dianjurkan ketika hendak melakukan ibadah lain seperti membaca Al-Qur’an. Allah SWT berfirman :
لَا یَمَسُّهُ اِلَّا الْمُطَهَّرُوْنَ (الواقعة/٥٦ : ٩٧)
“ Tidak ada yang menyentuhnya (Qur’an) kecuali orang-orang yang bersuci “.
Ternyata wudhu juga memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, akan tetapi masih banyak muslim yang belum bisa dan tidak begitu menganggap penting wudhu yang sebenarnya, sehingga menyebabkan seseorang melakukan wudhu dengan asal-asalan.
Berdasarkan latar belakang di atas penulis merasa perlu untuk membahas dan mengkaji lebih dalammengenai wudhu dan mengambil judul “ Manfaat Gerakan Wudhu Bagi Kesehatan”.



B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, dapat dirumuskan permasalahannya sebagai berikut :
1.      Apa pengertian wudhu ?
2.      Apa rahasia di balik wudhu ?
3.      Apa manfaat kesehatan di balik wudhu?

C.    Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1.      Tujuan
a)      Mengetahui pengertian wudhu
b)      Mengetahui rahasia di balik wudhu
c)      Mengetahui manfaat kesehatan di balik wudhu
2.      Kegunaan
a)   Bagi Penulis
         Penulis bisa lebih paham dan mengetahui banyak rahasia di balik wudhu dan menambah pengetahuan untuk diamalkan.
b)   Bagi Pembaca
      Pembaca bisa mendapatkan pengetahuan baru tentang wudhu dan lebih sering mempraktikannya.

D.    Metode Penelitian
      Metode penelitian yang ditetapkan dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini adalah menggunakan metode penelitian literatur yang objek utamanya adalah buku-buku yang dijadikan referensi yang berkaitan. Metode ini dilakukan dengan pengumpulan data dari berbagai sumber yang berasal dari buku. Kemudian dilanjutkan dengan mensintesis, mereduksi, lalu menyimpulkan, yang kemudian digabungkan menjadi sebuah karya dalam bentuk tulisan.
E.     Sistematika Penulisan
      Sistematika penulisan karya tulis ilmiah ini terdiri dari IV bab, diantaranya :
1.      BAB I Berisikan Tentang Pendahuluan
a)      Latar Belakang Masalah
b)      Rumusan Masalah
c)      Tujuan dan Kegunaan
d)     Metode Penelitian
e)      Sistematika Penulisan
2.      BAB II Memaparkan Tentang Pengertian Wudhu
a)      Pengertian Wudhu
b)      Fardhu, Sunnah dan Syarat Wudhu
c)      Tata Cara Wudhu dan Do’anya
3.      BAB III Memaparka Tentang Rahasia Di Balik Wudhu
a)      Manfaat Wussssssdhu
b)      Manfaat Kesehatan Di Balik Wudhu
4.      BAB IV Memaparkan Tentang Pentup
a)      Kesimpulan
b)      Saran
c)      Penutupan
BAB II
PENGERTIAN WUDHU

A.    Pengertian Wudhu
      Kata wudhu, secara bahasa berasal dari kata wadha’ah yang artinya kebersihan atau kecerahan. Sedangkan menurut istilah, seperti yang disebutkan dalam Fiqih Imam Syafi’i dalam Ringkasan Kitab Fathul Qarib Al-Mujib karya Marzuki Yahya, wudhu merupakan rangkaian ibadah bersuci untuk menghilangkan hadats kecil.[1]
      Wudhu adalah ibadah yang sangat ringan dan mudah. Wudhu juga merupakan kunci, pintu atau jalan untuk masuk dalam ibadah sehari-hari, khususnya shalat lima waktu.[2]
      Ketika hendak melaksanakan shalat, seorang muslim diperintahkan untuk membersihkan diri dengan cara berwudhu.[3] Wudhu merupakan syarat sah shalat, artinya seseorang dinilai tidak sah shalatnya jika melakukannya tanpa wudhu.[4] Dalam sebuah hadits disebutkan,
عَنِ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللّهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ ص.م : لاَ تُقْبَلُ صَلَاةٌ بِغَيْرِ طُهُوْرٍ (رواه مسلم)
     Artinya : “dari Abu Hurairoh R.A berkata : Rasulullah SAW bersabda : Tidak diterima shalat (seseorang) tanpa bersuci.”(H.R Bukhari).[5]
Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa wudhu adalah suatu cara yang harus dilakukan sebelum shalat karna tanpa wudhu, shalat kita tidak akan diterima oleh Allah SWT.

B.     Fardhu, Sunnah dan Syarat Wudhu
1.      Fardhu Wudhu
Fardhu wudhu adalah perkara-perkara yang harus dilakukan seseorang yang berwudhu agar wudhunya menjadi sah.[6] Fardhu wudhu ada 6 :
a)      Niat ;
Berniat menghilangkan hadats atau sengaja berwudhu. Dan perlu diperhatikan, bahwa niat di sini letaknya di dalam hati dan tidak perlu dilafadzkan dengan lisan. Berikut lafadz niat wudhu :
نَوَيْتُ الْوُضُوْءَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ اْلأَصْغَرِ فَرْضًا لِلهِ تَعَالَى                                            
Artinya : “Aku niat berwudhu untuk menghilangkan hadats kecil, fardhu karena Allah Ta’ala”.
b)      Membasuh wajah dari tumbuhnya rambut sampai ujung dagu.
c)      Membansuh kedua tangan sampai siku-siku;
d)     Mengusap kepala (sebagian rambut).
e)      Membasuh kedua kaki sampai mata kaki.
f)       Tertib (berurutan).



Allah SWT berfirman :
يَ̃ا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آَمَنُواْ إِذَا قُمْتُمْ إِلَى الصَّلاَةِ فَاغْسِلُواْ وُجُوْهَكُمْ وَأَيْدِيْكُمْ إِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُواْ بِرُئُوْسِكُمْ وَأَرْجُلَكُمْ إِلَى الْكَعْبَيْنِ (المائدة : ٦)
Artinya : “Hai orang-orang yang beriman apabila kamu hendak mendirikan shalat maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku dan sapulah kepalamu dan (basuhlah) kakimu sampai dengan kedua mata kaki.”(Al Maidah : 6).[7]
Berdasarkan pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa fardhu wudhu harus kita lakukan, karna jika kita meninggalkannya wudhunya tidak sah. Adapun fardhu wudhu ialah niat, membasuh wajah dari tumbuhnya rambut sampai ujung dagu, membasuh kedua tangan sampai siku-siku, mengusap kepala (sebagian rambut), membasuh kedua kaki sampai kedua mata kaki dan terti (berurutan).
2.      Sunnah Wudhu
Sunnah wudhu adalah hal-hal yang menyempurnakan wudhu. Di dalamnya terdapat tambahan gerakan. Ada pun jika hal tersebut ditinggalkan, wudhuya tetap sah.[8] Diantara sunnah-sunnah wudhu adalah :
a)      Bersiwak atau menggosok gigi.
Bersiwak adalah menggosokkan kayu siwak pada gigi untuk menghilangkan kuning
b)      Membaca بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ  ketika hendak wudhu
c)      Membasuh kedua telapak tangan hingga pergelangan
d)     Berkumur-kumur
e)      Membasuh lubang hidung sebelum berniat
f)       Menyapu kedua telinga bagian luar dan dalam
g)      Membaca do’a setelah wudhu
h)      Mendahulukan anggota kanan
i)        Mencucinya sebanyak tiga kali
Adapun dalam buku Informasi Unik dan Menarik Seputar Dunia Islam, Karya Tim Majalah Hidayah, mencuci sebanyak tiga kali adalah sunnah, sedangkan fardhunya adalah satu kali.[9]
j)        Menyela-nyela jari tangan dan kaki
      Berdasarkan pemaparan di atas  sunnah wudhu hanya untuk menyempurnakan wudhu, kalau pun tidak dikerjakan wudhu kita tetap sah. Adapun sunnah-sunnah wudhu adalah dimulai dari membasuh kedua telapak tangan kemudian berkumur-kumur dan diakhiri dengan membaca do’a setelahnya.
3.      Syarat Wudhu
Syarat wudhu adalah perkara atau ketentuan yang harus dipenuhi oleh seseorang yang hendak melaksanakan wudhu. Syarat sah wudhu adalah :
a)      Islam
b)      Tamyiz, artinya seseorang yang dapat membedakan mana yang baik dan mana yang buruk
c)      Tidak berhadats besar (haid, nifas atau junub)
d)     Berwudhu dengan menggunakan air suci lagi mensucikan, ialah air yang bisa digunakan untuk berwudhu dan tidak tercampuri oleh zat atau barang yang najis dan berubah sifatnya, yaitu bau, rasa dan warnanya.
e)      Tidak ada yang menghalangi air sampai keanggota wudhu, misalnya getah, cat dan kutek.
Berdasarkan pemaparan di atas disimpulkan bahwa ketika hendak berwudhu tidak dengan sembarangan. Namun, wudhu pun memiliki syarat-syarat seperti yang telah dijelaskan di atas.
Berdasarkan pengertian-pengertian dan pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa wudhu memiliki ketentuan di dalam fardhu, sunnah, dan syarat wudhu. Tiga hal tertsebut adalah hal yang harus kita lakukan, terkecuali sunnahnya. Jika kita tidak melakukannya wudhu kita tetap sah.

C.    Tata Cara Wudhu dan Do’anya
      Wudhu merupakan salah satu syarat sah shalat, seorang muslim diwajibkan bersuci setiap akan melaksanakannya. Lalu bagaimana cara bewudhu yang benar? Berikut tata cara berwudhu :
Pada saat memulai hendak membaca :
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ, الْحَمْدُلِلَّهِ الَّذِيْ جَعَلَ الْمَاءَ طَهُوْرًا
      Artinya :”dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang segala puji bagi Allah yang telah menjadikan air ini suci”.
1.      Mencuci Kedua Telapak Tangan
Mencuci kedua telapak tangan kanan dan kiri hingga bersih dari kotoran, dan menyela-nyela jari-jarinya, dengan membaca do’a :
الَّلهُمَّ احْفَظْ يَدَيَّ مِنْ مَعَا صِكَ كُلِّهَا
“Ya Allah, lindungilah kedua tanganku dari berbuat dosa kepada-Mu”
2.      Membersihkan Mulut dan Lubang Hidung
      Membersihkan mulut dengan cara berkumur-kumur, dengan membaca do’a :
أَللَّهُمَّ أَعِنِّيْ عَلَيْ ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ
Kemudian bersihkan lubang hidung dengan memasukkan air ke dalam hidung mengeluarkannya dari hidung, dengan membaca do’a :
اللَّهُمَّ لَاتَحْرِمْنِيْ رَائِحَةَ جَنَّتِكَ
“Ya Allah, janganlah Engkau haramkan aku mencium harumnya surga-Mu.”
3.      Membasuh Muka
Membasuh muka dengan air secara merata hingga bersih dari mulai tumbuhnya rambut hingga ujung dagu, sertakan pula dalam hati membaca niatnya :
نَوَيْتُ الْوُضُوْءَ لِرَفْعِ الْحَدَ ثِ الْأَصْغَرِ فَرْضًا لِلهِ تَعَا لَى
“Aku berniat wudhu untuk menghilangkan hadats kecil, fardhu karna Allah Ta’ala.”
                        Do’a membasuh muka :
اللَّهُمَّ بَيِّضْ وَجْهِيْ يَوْمَ تَبْيَضُّ وُجُوْهٌ وَّتَسْوَدُّ وُجُوْهُ
“Ya Allah, putihkanlah mukaku pada hari para kekasih-Mu dan hitamnya para musuh-Mu.”
4.      Membersihkan Tangan Kanan dan Kiri
Membersihkan kedua tangan dengan air dan dengan cara mengusapkannya secara perlahan mulai dari ujung jari hingga siku-siku.
Adapu doa’a mencuci tangan kanan saat berwudhu :
اللَّهُمَّ أَعْطِنِيْ كِتَابِيْ بِيَمِيْنِيْ وَحَاسِبْنِيْ حِسَابًا يَسِيْرًا
“Ya Allah, berikanlah kepadaku kitab catatan amalku melalui tangan kananku dan hitunglah amalanku dengan perhitungan yang mudah.”
Do’a mencuci tangan kiri saat berwudhu :
اللَّهُمَّ لاَ تُعْطِنِيْ كِتَابِيْ بِشِمَالِيْ أَوْ مِنْ وَرَاءِ ظَهْرِ
“Ya Allah, janganlah Engkau berikan kitab catatan amalku melalui tangan kiriku atau dari sebelah belakang.”
5.      Mengusap Sebagian Kepala (Rambut)
Mengusap sebagian kepala (rambut) dengan cara mengusapkan air kesebagian rambut, dengan membaca do’a :
اللَّهُمَّ حَرِّمْ شَعْرِيْ وَبَشَرِيْ مِنَ النَّارِ
      “Ya Allah, haramkanlah rambutku dan kulitku dari neraka.”
6.      Mengusap Kedua Telinga
Membersihkan kedua telinga yaitu dengan cara memasukkan telunjuk ke lubang telinga dan ibu jari di belakang telinga, dengan bersih hingga merata, dengan membaca do’a :
اللَّهُمَّ اجْعَلْنِيْ مِنَ الَّذِيْنَ يَسْتَمِعُوْنَ الْقَوْلَ فَيَتَّبِعُوْنَ أَحْسَنَهُ
“Ya Allah, jadikanlah aku termasuk orang-orang yang mendengarkan perkataan yang benar dan mengikutinya.”
7.      Membersihkan Kedua Telapak Kaki
Membersihkan kedua kaki yaitu dengan menggunakan air dari ujung kaki hingga kedua  mata kaki dan menyela-nyela jari-jarinya. Adapun do’a mencuci kaki kanan yaitu :
اللَّهُمَّ ثَبِّتْ قَدَمِى عَلَى الصِّرَا طِ الْمُسْتَقِيْمِ يَوْمَ تُثَبِّتُ فِيْهِ أَقْدَامَ عِبَادِ كَ الصَّا لِحِيْنَ 
“Ya Allah, tetapkanlah kedua kakiku di atas jalan yang lurus pada hari tetapnya kaki hamba-hamba-Mu yang shaleh.”
      Do’a mencuci kaki kiri yaitu :
اللَّهُمَّ لاَ تُزِلُ قَدَمَيَّ عَلَى الصِّرَا طِ فِى النَّارِ يَوْمَ تَزِلُ فِيْهِ أَقْدَامُ الْمُنَافِقِيْنَ وَ الْمُشْرِكِيْنَ
“Ya Allah, janganlah Engkau pelesetkan kakiku pada jalan yang ada di neraka, pada hari terpelesetnya  kaki-kaki orang munafiq dan orang-orang musyrik.”
8.      Do’a Setalah Berwudhu
      Setelah berwudhu disempurnakan dengan membaca do’a setelahnya, yaitu :
أَشْهَدُ أَنْ لآَإِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَا حْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَ أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اللَّهُمَّ اجْعَلْنِى مِنَ التَّوَّابِيْنَ وَاجْعَلْنِى مِنَ الْمُتَطَهِّرِيْنَ وَاجْعَلْنِى مِنْ عِبَادِكَ الصَّالِحِيْنَ.
“ Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah, tiada sekutu bagi-Nya, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya. Allah, jadikanlah aku dari golongan orang-orang yang bertaubat dan bersuci dan jadikanlah aku dari golongan orang-orang yang Shaleh.”  
      Berwudhu adalah suatu amalan yang sangat mudah dilakukan, perlu kita ketahui bahwa ketika berwudhu, tidak asal membasuh anggota wudhu, kita harus melakukannya dengan baik dan benar seperti yang telah dipaparkan diatas.

      Berdasarkan semua pemaparan di atas dapat dapat kita simpulkan bahwa berwudhu adalah suatu pekerjaan yang harus dilakukan umat muslim sebelum melakukan shalat dan membaca al-qur’an, bahkan dianjurkan sebelum melakukan kegiatan apapun. Sebelum berwudhu, banyak ketentuan yang harus diketahui seperti pengertian wudhu, fardhu, sunnah, syarat dan tata cara beserta do’a wudhu agar wudhu menjadi sah dan amalan ibadah diterima oleh Allah SWT.














BAB III
RAHASIA DI BALIK WUDHU

A.    Manfaat Wudhu
      Allah mewajibkan seorang muslim untuk berwudhu, ternyata tidak semata-mata sebagai syarat sahnya shalat. Tetapi, juga terdapat banyak manfaat yang terkandung di dalamnya. Adapun manfaat wudhu ialah :
1.      Dosa Berguguran Bersama Air Wudhu
Sebagian ulama mengatakan bahwa sebaiknya air bekas wudhu jangan dibersihkan dengan kain. Biarkan air wudhu itu kering dengan sendirinya. Sebab setiap tetesan air wudhu  ternyata mampu melebur jumlah dosa yang pernah kita lakukan.
Diriwayatkan dari Abu Hurairah
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ قَالَ : إِذَا تَوَ ضَّأَ الْعَبْدُ الْمُسْلِمُ أضوِ الْمُؤْمِنُ فَغَسَلَ وَجْهَهُ خَرَجَ مِنْ وَجْهِهِ كُلُّ خَطِيْئَةٍ نَظَرَ إِلَيْهَا بِعَيْنِهِ مَعَ الْمَاءِ أَوْ مَعَ آخِرِ قَطْرِ الْمَاءِ فَإِذَا غَسَلَ يَدَيْهِ خَرَجَ مِنْ يَدَيْهِ كُلُّ خَطِيْئَةٍ كَانَ بَطَشَتَهَا يَدَاهُ مَعَ الْمَاءِ أَوْ مَعَ آخِرِ قَطْرِ الْمَاءِ فَإِذَا غَسَلَ رِجْلَيْهِ خَرَجَتْ كُلُّ خَطِيْئَةٍ مَشَتْهَا رِجْلَاهُ مَعَ الْمَاءِ أَوْ آخِرِ قَطْرِ الْمَاءِ حَتَّى يَخْرُجُ نَقِيَّا مِنَ الذُّنُوْبِ (رواه مسلم)
Artinnya: “sesungguhnya Rasulullah saw bersabda. “Apabila seorang hamba (orang muslim) berwudhu, kemudia dia membasuh wajahnya, maka semua kesalahan akibat pandangan mata akan keluar bersamaan dengan air wudu (atau bersama tetesan yang terakhr). Ketika dia membasuh kedua tangannya, maka setiap kesalahan yang disebabkan oleh tangannya yg pernah dipakai untuk memukul akan keluar dari kedua tangannya bersama dengan air wudhu (atau bersama tetesan yang terakhir). Ketika dia membasuh kedua kakinya, maka setiap dosa yang disebabkan oleh langkah kaki untuk melakukan kesalahan akan keluar bersama dengan air wudhu (atau bersama dengan tetesan yang terakhir). Sehingga dia selesai wudhu akan keluar dengan tanpa dosa.”(H.R Muslim)[10]
2.      Dosa Terhapus dan Derajat Terangkat
3.      Tidurnya Orang yang Berwudhu dido’akan Malaikat. Jika Meninggal Ia Syahid
4.      Membuat Makanan Menjadi Berkah
5.      Berwudhu Merupakan Bagian dari Iman dan diwajibkan oleh Allah SWT
6.      Wudhu dapat Membuka Pintu Syurga bagi Orang yang Senantiasa Mengamalkannya
7.      Anggota Wudhu Bercahaya pada Hari Kiamat.

Berdasarkan pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa wudhu memiliki banyak manfaat seperti mendapat ampunan atas dosa yang telah diperbuat dan lain-lain.


B.     Manfaat Kesehatan di Balik Wudhu
Setiap muslim yang telah baligh, tentu sudah paham dan mengetahui tata cara berwudhu. Wudhu adalah kunci,pintu atau jalan untuk masuk dalam ibadah sehari-hari. Khususnya shalat lima waktu.[11]
1.      Membasuh Kedua Telapak Tangan dan Menyela-nyela Jari
Membasuh kedua telapak tangan dilakukan sebagai upaya untuk membersihkan segala macam kotoran, debu dan lainnya yang menempel pada tangan maupun di sela-sela jari. Membersihkan sela-sela jari sambil menekan kulit, bermanfaat agar seluruh peredaran darah menjadi lancar. Hal ini juga akan merangsang dan menumbuhkan serta menguatkan kulit. (Syahruddin el Fikri : Sehat dengan Wudhu. Al-Mawardi Prima. 2011)
2.      Berkumur-kumur
Berkumur-kumur merupakan sunnah wudhu. Berkumur-kumur sangat dianjurkan bagi setiap muslim. Tujuannya adalah untuk menjaga kebersihan mulut, serta menjaga gigi dari sisa makanan yang menempel digigi.
Ilmu pengetahuan modern menyebutkan, berkumur menjaga mulut serta menjaga gusi agar tidak bengkak atau bernanah. Selain itu, berkumur dapat memperkuat otot-otot wajah, menjaga wajah agar tetap terjaga (awet muda).[12]

3.      Membasuh Hidung
Membasuh hidung juga termasuk sunnah wudhu. Melalui proses menghirup air ke dalam hidung saat wudhu yang kemudian dikeluarkan kembali dapat menghindarkan hidung dari bebagai bakteri. Berbagai kotoran dan debu yang beterbangan dapat terhirup masuk ke dalam hidung.
Dalam penelitian yang dilakukan Muhmmad Salim, tentang manfaat kesehatan wudhu dijelaskan bahwa berwudhu dengan cara yang baik dan benar, maka tubuh seseorang akan terhindar dari penyakit. Menurutnya, orang yang rajin berwudu dengan melakukan istinsyaq dan istintsar (mengeluarkan air dari hidung), hal itu dapat menghilangkan penyakit yang ada di dalam hidung, terutama dalam  hal gangguan pernafasan, radang, paru-paru, panas rematik, penyakit rongga hidung dan lain-lain.[13] Sebaliknya, orang yang tidak berwudhu akan lebih mudah terkena penyakit gangguan pernafasan.
4.      Membasuh Wajah
Membasuh wajah termasuk fardhu wudhu. Apabila hai ini ditinggalkan maka wudhunya tidah sah. Wajah adalah area terbuka yang selalu terkena debu dan kotoran. Karena itu, membasuh wajah dengan air dan menyapukannya keseluruh permukaan wajah memiliki manfaat bagi kesehatan. Membasuh wajah dengan benar akan membuat kulit wajah sehat, semakin kencang dan wajah pun yampak cerah dan bercahaya.
Oleh karena itu, saat berwudhu basuhlah area wajah disertai dengan sedikit pijatan (urutan dan penekanan), sehingga akan memberi efek positif pada usus, ginjal, dan system syaraf maupun reproduksi.
Dari sudut pandang pengobatan medis, Mokhtar Salem dalam bukunya “Prayer a Sport for the Body and Soul” (Shalat: Olahraga Jasmani dan Rohani) menjelaskan, wudhu wudhu dapat mencegah kanker kulit. Berwudhu lima kali sehari adalah antisipasi yang lebih dari cukup. Menurutnya, membasuh wajah berarti meremajakan  sel-sel kulit muka dan membantu mencegah munculnya keriput.[14]
Orang yang senantiasa membasuh wajahnya (berwudhu), maka wajahnya akan tampak bersih dan bercahaya.
5.      Membasuh Kedua Tangan Sampai Siku
Membasuh kedua tangan, sangat besar manfaatnya bagi kesehatan. Ketika membasuh kedua tangan sampai dengan siku maka semua otot yang berpusat pada lengan akan mudah digerakan.[15] Gerakan tangan yang diayun-ayunkan, akan mampu menarik otot-otot dada yang berfungsi menarik lengan ke depan hingga menyilang badan.
Menurut para ahli refleksiologi, pijatan pada jari dan telapak tangan berfungsi untuk menyembuhkan penyakit di dada, paru-paru, tenggorokan, lambung, jantung dan organ gerak bagian atas. Sedangkan pijitan dari persendian atau pergelangan tangan sampai siku, dapat menyembuhkan penyakit pada kepala, wajah, mata, telinga, hidung, mulut, tenggorokan dan organ gerak bagian leher.[16] Oleh karena itu, apabila seorang muslim membasuh kedua tangannya dan meratakannya sampai siku, maka berbagai penyakit akan mudah disembuhkan, bahkan dapat dicegah.
6.      Mengusap Kepala
Membasuh atau mengusap kepala mengandung manfaat yang sangat luar biasa bagii kesehatan. Kepala yang sering dibasuhi, akan terasa lebih segar. Lebih dari itu, membasuh kepala juga akan menyegarkan pikiran dan merangsang pertumbuhan rambut. Mengusap kepal menjamin tidak ada serangan peradangan dan berbagai penyakit. Pada saat dibasuh atau dipijat, dapat menghilangkan pusing di kepala. Oleh karena itu, membasuh kepala sangat besar manfaatnya.
7.      Membasuh Kedua Telinga
Membasuh kedua telinga merupakan sennah wudhu. Menurut sejumlah penelitian, manyapu atau membasuh dan mengurut daun telinga pada setiap kali berwudhu, maka seorang muslim telah melakukan pijatan. Mengusap atau melakukan pemijatan pada telinga, terdapat kreasi pengobatan untuk menghilangkan unsur-unsur lemak berlebih yang menumpuk di telinga, seperti debu dan kotoran-kotoran dalam.



8.      Membasuh Kedua Kaki sampai Mata Kaki
Membasuh dan mengusapkan kebagian kaki dengan sedikit penekanan, berefek positif seperti halnya tangan, menyela-nyela jari kaki akan menetralisir peredaran darah.
Dalam ilmu refleksiologi, kaki memiliki peranan penting. Sebab, dari kakilah semua system syaraf dan sel-sel tubuh terdeteksi.[17] Dengan memijat atau menekan, banyak pennyakit yang bisa disembuhkan. Mulai dari dalam seprti jantung, liver, dieabetes, kenker, ginjal, hingga penyakit luar seperti mata, pegal linu, ngilu, telinga dan hidung.

Berdasarkan pemaparan di atas, setiap berwudhu hendaklah seorang muslim melakukannya secara perlahan-lahan sambil menekan (memijat) berbagai penyakit akan mudah disembuhkan dan dengan melakukan hal tersebut tubuh tidak mudah diserang penyakit.

Kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan pemaparan-pemaparan yang terdapat di sub bab di atas, terdapat banyak sekali manfaat wudhu baik secara psikis (spiritual) maupun secara fisik (medis). Semoga kita tetap istiqomah untuk menjaga wudhu sepanjang hari serta memelihara kesucian hati, jiwa, lisan dan seluruh tubuh.


BAB IV
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Berdasarkan uraian-uraian di atas dapat diambil kesimpulan sebagaimana berikut :
1.      Wudhu adalah suatu rangkaian ibadah bersuci uuntuk menghilangkan hadats kecil. Wudhu merupakan amalan yang sangat ringan dan mudah dikerjakan dan sebagai salah satu syarat sahnya shalat, artinya tidak sah shalat seorang hamba apabila melakukannya tanpa wudhu.
2.      Wudhu memiliki beberapa ketentuan yang harus diketahui dan dilakukan oleh seorang hamba sebelum melakukannya. Adapun ketentuan tersebut ialah fardhu, sunnah, syarat dan tata cara beserta do’anya. Adapun jika sunnah wudhu ditinggalkan wudhunya tetap sah, karena sunnah wudhu sebagai penyempurna wudhu agar wudhunya seseorang lebih sempurna.
3.      Allah SWT memerintahkan wudhu, bukan semata-mata hanya untuk menghilangkan hadats kecil atau suatu pekerjaan yang arus dilakukan sebelum shalat. Ternyata wudhu memiliki banyak manfaat baik secara psikis (spiritual) yaitu seperti mendapatkan ampunan dari Allah dan secara fisik (medis) yaitu manfaat kesehatan bagi tubuh.


B.     Saran
      Wudhu merupakan pintu, kunci atau jalan sebelum masuknya ibadah sehari-hari seperti membaca al-Qur’a atau shalat, baik shalat fardhu maupun shalat sunnah. Bahkan, berwudhu sangat dianjurkan dalam dalam kedaan apapun kecuali sedang berhadats besar seperti haid dan nifas.
Oleh karena itu, penulis menyarankan kepada para pembaca agar senantiasa selalu menjaga wudhunya dan senantiasa mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.
C.    Penutupan
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena hanya dengan pertolongan-Nyalah penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini. Dengan segala kekurangan penulis menyadari bahwa dalam menulis risalah ini banyak menemukan kendala dan hambatan.
Akhirnya hanya kepada Allah SWT penulis berserah diri dan memohon petunjuk serta bimbingan. Semoga para pembaca tidak merasa puas dangan apa yang sudah penulis paparkan dan semaoga karya tulis ilmiah ini bermanfaat baik bagi penulis maupun bagi para pembaca. (Aamiin)



[1] Eef Khunaefi el Ghany, Rahasia Wudhu. (Ci Bubur: PT Enka Parahyangan, 2013). Hal 10.
[2] Syahrudin el Fikri, Sehat dengan Wudhu. (Jakarta Selatan: Al Mawardi, 2011). Hal 16-17
[3] Ibid…. hal 89
[4] Op.Cit. Aef Khunaefi el Ghany. Hal 10
[5] Abdul Malik Sukirman, Tata Cara Wudhu dan Shalat Nabi Muhammad SAW. (Jakarta: Pustaka Imam As-Syafi’i, 2010). Hal 1.
[6] Op.Cit. Aef Khunaefi el Ghany. Hal 17                                                                                                                               
[7] Al-Qur’an Terjemah, Mushaf Aminah
[8] Op.Cit. Aef Khunaefi el Ghani. Hal 23
[9] Tim Majalah HIdayah, Informasi Unik dan menarik Seputar Dunia Islam.(Ci Bubur : PT Variapop Group, 2009). Hal 65.
[10] Imam Al Mundziri, Ringkasan Shahih Muslim. (Bandung : Jabal, 2013)
[11] Op.Cit. Syahrudin el Fikri. Hal 16
[12] Ahmad bin Salim Badwilan. Terapi Sakit dengan Wudhu dan Shalat.(Solo: Mutazam, 2014). Hal 37
[13] Op.Cit. Aef Khunaefi el Ghany. Hal 67-68
[14] Op.Cit. Syahrudin el Fikri. Hal 61
[15] Ibid… Hal 65
[16] Ibid… Hal 67
[17] Ibid… Hal 81

1 komentar: